Tantangan Praktisi HR dalam Menghadapi Pandemi Covid 19 dan Era New Normal

Tantangan Praktisi HR dalam Menghadapi Pandemi Covid 19 dan Era New Normal (1)

Kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi covid 19 akan berakhir. Sebagai praktisi HR hal yang menjadi prioritas utama adalah menjaga agar kesehatan pegawai tetap prima dan terjaga. Yang kedua roda organisasi tetap harus berputar dengan cara meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja. Inilah tantangan baru pengelolaan HR di masa pandemi dan era kebiaasaan baru. Lalu hikmah apa yang bisa dipetik dari kejadian ini semua? Bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sebelum pandemi, untuk melakukan meeting biasanya kita harus datang ke kantor. Kalau di kota-kota besar seperti Jakarta karena kemacetan lalu lintas sehingga untuk datang ke kantor rata-rata memerlukan waktu 1 – 2 jam. Saat ini kita bisa melakukan meeting-meeting penting secara online dimana saja yang tidak terkedala tempat sehingga lebih produktif.


Sebagian besar dari kita tidak pernah membayangkan akan terjadi pandemi covid secara global seperti saat ini. Sebagian besar sektor bidang usaha terkena dampaknya. Banyak tejadi gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), penutupan berbagai usaha karena tidak sanggup lagi menghadapi krisis dan lain sebagainya. Dampak pandemi yang bergelombang atau berjilid jilid terjadi silih berganti diberbagi belahan dunia. Untuk itu kita dituntut untuk adaptif terhadap perubahan situasi dan kondisi tersebut.


Di sisi yang lain era industri 4.0 juga sedang berkembang yang ditandai dengan disrupsi informasi dan teknologi dimana para praktisi HR harus beradaptasi dan agile (lincah) dalam menghadapi era tersebut. Tidak hanya perubahan yang cepat dalam bidang teknologi informasi, para praktisi HR juha harus mampu menghadapi zaman yang penuh ketidak pastian, perubahan yang cepat harus mampu diimbangi dengan bagaimana kita berperilaku yang baik dan produktif, mempunyai mindset dan paradigma baru di era digital yang serba cepat dan terotomasi yang melibatkan, big data dan artificial intelligence serta era new normal akibat pandemi covid 19. Terus belajar dan meningkatkan kompetensi agar bisa survive di era baru tersebut.

  • Amira
  • Tantangan Praktisi HR dalam Menghadapi Pandemi Covid 19 dan Era New Normal

Tantangan Praktisi HR dalam Menghadapi Pandemi Covid 19 dan Era New Normal

Kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi covid 19 akan berakhir. Sebagai praktisi HR hal yang menjadi prioritas utama adalah menjaga agar kesehatan pegawai tetap prima dan terjaga. Yang kedua roda organisasi tetap harus berputar dengan cara meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja. Inilah tantangan baru pengelolaan HR di masa pandemi dan era kebiaasaan baru. Lalu hikmah apa yang bisa dipetik dari kejadian ini semua? Bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sebelum pandemi, untuk melakukan meeting biasanya kita harus datang ke kantor. Kalau di kota-kota besar seperti Jakarta karena kemacetan lalu lintas sehingga untuk datang ke kantor rata-rata memerlukan waktu 1 – 2 jam. Saat ini kita bisa melakukan meeting-meeting penting secara online dimana saja yang tidak terkedala tempat sehingga lebih produktif.


Sebagian besar dari kita tidak pernah membayangkan akan terjadi pandemi covid secara global seperti saat ini. Sebagian besar sektor bidang usaha terkena dampaknya. Banyak tejadi gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), penutupan berbagai usaha karena tidak sanggup lagi menghadapi krisis dan lain sebagainya. Dampak pandemi yang bergelombang atau berjilid jilid terjadi silih berganti diberbagi belahan dunia. Untuk itu kita dituntut untuk adaptif terhadap perubahan situasi dan kondisi tersebut.


Di sisi yang lain era industri 4.0 juga sedang berkembang yang ditandai dengan disrupsi informasi dan teknologi dimana para praktisi HR harus beradaptasi dan agile (lincah) dalam menghadapi era tersebut. Tidak hanya perubahan yang cepat dalam bidang teknologi informasi, para praktisi HR juha harus mampu menghadapi zaman yang penuh ketidak pastian, perubahan yang cepat harus mampu diimbangi dengan bagaimana kita berperilaku yang baik dan produktif, mempunyai mindset dan paradigma baru di era digital yang serba cepat dan terotomasi yang melibatkan, big data dan artificial intelligence serta era new normal akibat pandemi covid 19. Terus belajar dan meningkatkan kompetensi agar bisa survive di era baru tersebut.